Berita

Pencarian

Penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan: SMA Negeri 5 Kupang Berkomitmen Melawan Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Kupang, 17 Juli 2024 – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, SMA Negeri 5 Kupang menyelenggarakan penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat pada Rabu, 17 Juli 2024, dan sekaligus menandai berakhirnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru Tahun Pelajaran 2024/2025.

Deklarasi ini ditandatangani langsung oleh Kepala SMA Negeri 5 Kupang, Ibu Veronika Wawo, S.Pd., M.Pd., dan diikuti oleh seluruh guru, pegawai, serta peserta didik SMA Negeri 5 Kupang. Penandatanganan ini menjadi bentuk nyata komitmen sekolah dalam melawan segala bentuk perundungan dan kekerasan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah.

Dalam pidato yang disampaikannya sebelum penandatanganan, Ibu Veronika Wawo menegaskan pentingnya membangun lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan sebagai bagian dari upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif. “Perundungan dan kekerasan adalah musuh bersama yang harus kita lawan. Sebagai bagian dari komunitas sekolah, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar SMA Negeri 5 Kupang menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap siswa,” ujar Ibu Veronika.

Beliau juga menekankan bahwa sekolah berkomitmen untuk tidak hanya menanggulangi kasus-kasus perundungan, tetapi juga proaktif dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah. Dalam kaitan ini, berbagai program dan kebijakan akan terus dikembangkan dan diperkuat guna memastikan tidak ada ruang bagi perilaku kekerasan di SMA Negeri 5 Kupang.

Penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara penutup MPLS. Selama tiga hari, para peserta didik baru telah dibekali dengan berbagai materi yang tidak hanya mengarahkan mereka untuk mengenal lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika, termasuk pentingnya menghormati satu sama lain dan menolak segala bentuk kekerasan.

Deklarasi ini juga menegaskan bahwa SMA Negeri 5 Kupang tidak akan mentolerir segala bentuk perundungan dan kekerasan. Sekolah akan secara tegas menangani setiap kasus yang muncul dengan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan siswa. Selain itu, SMA Negeri 5 Kupang juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan dukungan kepada korban perundungan serta mengedukasi pelaku agar memahami dampak buruk dari tindakannya dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Setelah penandatanganan deklarasi, acara dilanjutkan dengan pembacaan komitmen bersama yang diikuti oleh seluruh peserta. Komitmen ini berisi tekad untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis, di mana setiap individu dihargai dan dihormati, serta menolak segala bentuk kekerasan baik fisik, verbal, maupun mental.

Atmosfer haru dan semangat terasa jelas saat seluruh peserta didik, guru, dan pegawai sekolah menyatukan suara dalam pembacaan komitmen tersebut. Hal ini menjadi momen bersejarah bagi SMA Negeri 5 Kupang, yang kini telah menetapkan langkah tegas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan perundungan di lingkungan sekolah.

Dengan berakhirnya kegiatan MPLS melalui penandatanganan Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan ini, SMA Negeri 5 Kupang menunjukkan komitmen kuatnya untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sekolah berharap bahwa langkah ini akan menjadi awal dari terciptanya budaya anti-kekerasan yang kuat dan berkelanjutan di lingkungan sekolah, sehingga setiap siswa dapat belajar dan berkembang dengan penuh rasa aman dan percaya diri.

Sebagai penutup, Ibu Veronika Wawo mengajak seluruh warga sekolah untuk terus berpartisipasi aktif dalam menjaga dan membangun budaya sekolah yang positif. “Mari kita jadikan SMA Negeri 5 Kupang sebagai contoh teladan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari perundungan dan kekerasan. Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda kita,” pungkasnya.

Dokumentasi: https://vt.tiktok.com/ZSYwtqXr7/